sebagaipeubah akan memberikan persamaan rangkaian yang setara. Aplikasi Metode Runge-Kutta Orde Empat Pada Kasus Rangkaian Seri Kasus 1: Sebuah rangkaian RLC dihubungkan secara seri memiliki R=4 Ohm, C=1/5 Farad, L=1 Henry, dan diberikan tegangan E=12 Volt. Pada saat t=0 kuat arus 𝐼(0)= Pengertianrangkaian seri dan rangkaian paralel. Terdapat ciri khusus yang melekat pada model ini dan menjadi faktor pembeda dari rangkaian listrik lainnya misal. Rumus rangkaian paralel dan seri. Pengertian resistor dan jenis jenisnya resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam rangkaian elektronika. LandasanTeori. Rangkaian RLC merupakan rangkaian baik yang dihubungkan dengan paralel ataupun secara seri, namun rangkaian tersebut harus terdiri dari kapasitor; induktor dan resistor. Rangkaian ini akan beresonansi dengan suatu cara yang sama yaitu sebagai Rangkaian LC, bersamaan dengan terbentuknya osilator harmonik. Jaringanyang digambarkan di atas menunjukkan empat resistor yang dihubungkan secara seri. Sebuah baterai hadir di sirkuit dengan tegangan V yang tidak diketahui. Aliran arus adalah 0.25 amp. Kita harus mencari nilai V. Tegangan jatuh melalui resistor 6 ohm = 6 * 0.25 = 1.5 Volt. Apakahanda perlu mengetahui cara menghitung resistansi rangkaian seri, paralel, dan gabungan seri dan paralel? (1) konsep mengenai arus masih Menghitung Total Hambatan Resistor Secara Seri, Paralel Menjelaskan prinsip dasar rangkaian seri dan paralel resistor. Rangkaian seri dan paralel resistor. Tipe ragkaian ini merupakan kombinasi rangkaian seri dan rangkaian parallel, seperti RTotal = Total nilai resistor yang dihubungkan secara seri. R1,R2,R3 = Tahanan yang dihubungkan seri Contohnya : 3 buah resistor dihubungkan secara seri dan masing masing besarnya adalah 100K, 10K, 1K. Berapa tahan totalnya : Jawab : R Total = R1+R2+R3 =100K+10K+1K =111K ohm Jadi besar resistor seri adalah 111Kohm. Sebuahkapasitor dihubungkan secara seri dari sebuah induktor yang lagi-lagi dihubungkan secara paralel dengan resistor. Sambungan paralel tiga komponen dihubungkan lagi secara seri dengan kapasitor kedua. Resistor menekan arus fundamental yang diciptakan oleh induktor dan kapasitor berosilasi. Kurva Impedansi ditunjukkan pada gambar di bawah ini- dihubungkanseri dengan belitan stator (Gambar 5.21) Tegangan ke stator dapat diatur sesuai kebutuhan, misalkan k = 80%, 70%, atau 50%. Tstarting = k2 Β· Ths Misalkan k = 50%. Ths = 1,96 Tstarting = (0,5)2 Β· 1,96 = 0,5 Pengasutan resistor stator dengan memasang resistor secara seri dengan belitan stator. Rangkaianpenguat tak membalik ini dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase dengan sinyal inputnya. Pada percobaan ini, disusun rangkaian non-inverting sederhana dengan nilai resistor pada masukan yaitu sebesar 10 kΞ©, nilai RL sebesar 200 kΞ© dan nilai RL sebesar 2 kΞ©. Jikasebuah amperemeter mempunyai hambatan dalam 0,9 ohm dan batas ukur maksimum 100 mA. Agar amperemeter dapat digunakan untuk mengukur arus 1 A maka pada amperemeter perlu dipasang Ξ© dan resistor secara A. 0,1 ohm secara paralel B. 0,1 ohm secara seri C. 0,1 ohm secara seri dan paralel D. Salah semua. Jawaban: A. 0,1 ohm secara paralel. Jikatiga resistor dihubungkan seperti gambar di bawah ini maka disebut sebagai hubungan atau rangkaian seri resistor. Gambar 3.27 memperlihatkan rangkaian seri yang terdiri dari empat buah resistan dari elemen pemanas. Resistansi masing-masing elemen adalah R1= 4 , R2=10 , R3=12 , dan R4=14 . rumushambatan total pada rangkaian serial sebagai contoh jika kita memiliki empat resistor dengan hambatan kita melihat resistor r 3 dan r 4 dihubungkan secara paralel jadi hambatan totalnya kita namakan r p1 adalah r bagaimana cara menghitung total nilai hambatan r t beberapa resistor yang dihubungkan secara seri paralel dan campuran tegangantotal V ditulis secara vektor : 2 V = VR + VL 2 Hambatan R dan XL juga dijumlahkan secara vektor : Z = impedansi (Ohm) 2 2 Z = R + XL Kuat arus yg mengalir pada rangkaian ini adalah : V i= = Z V R2 + X L 2 6. b. Rangkaian R-C Seri Hambatan seri R dan XC dihubungkan dg teg. bolak-balik Ohmmeterdapat dihubungkan secara seri atau paralel berdasarkan persyaratan (apakah resistansi yang diukur adalah bagian dari rangkaian atau merupakan resistansi shunt.) Mikro-ohmmeter (mikrohmmeter atau mikro ohmmeter) membuat pengukuran resistansi rendah. Megohmmeters (juga perangkat bermerek dagang Megger ) mengukur nilai resistansi yang besar. QG3S. FisikaPengukuran Kelas 10 SMAPengukuranBesaran, Satuan dan DimensiEmpat resistor dihubungkan secara seri. Nilai masing-masing resistor berturut-turut adalah 28,4 +- 0,1 Omega ;4,25 +- 0,01 Omega ;56,605 +- 0,001 Omega , dan 90,75 +- 0,01 Omega . Tentukan hambatan total berikut Satuan dan DimensiPengukuranPengukuranFisikaRekomendasi video solusi lainnya0058Besar tetapan Planck adalah 6,6 X 10^-34 Js. Dimensi da...0245[MJ[L][T]^-2 menunjukan dimensi dari ...0223Suhu tubuh seorang yang sedang sakit panas mencapai 104 F...Teks videoHai coffee Friends diketahui pada soal terdapat empat resistor dihubungkan secara seri yang dimana nilai masing-masing resistor tersebut antara lain adalah R1 = 28,4 plus minus 0,1 dengan satuan m kemudian R2 = 4,25 ditambah plus minus 0,01 dengan satuan Om kemudian 3 = 56,605 plus minus 0,001 dengan satuan kemudian R4 = 90,75 plus minus 0,01 dengan satuan m kemudian ditanyakan pada soal berapakah hambatan total tersebut beserta ketidakpastiannya atau Berapakah nilai dari R total ketidakpastian dalam suatu pengukuran adalah suatu kesalahan yang terjadi dalam pengukuran yang menyebabkan hasil pengukuran tidak bisa dipastikan secara sempurna? artinya selalu terdapat ketidakpastian dalam suatu pengukuran jika kita misalkan hasil pengamatan adalah x Maka terdapat dua komponen yang mempengaruhi hasil pengamatan ini yang terdiri atas x0 kemudian plus minus Delta X dengan x adalah hasil pengamatan kemudian x 0 adalah pendekatan terhadap nilai benar dan Delta x adalah nilai ketidakpastiannya kemudian diketahui pada soal bahwa kasus resistor tersebut adalah resistor yang dihubungkan secara seri jadi resistor nya adalah kurang lebih seperti ini kemudian kita tahu bahwa untuk mencari hambatan total pada resistor yang dihubungkan secara seri bisa dilakukan dengan menjumlahkan semua resistor yang dihubungkan tersebut jadi untuk mencari r total maka akan = r 1 + R 2 + R 3 + R 4 kita misalkan R memiliki 2 komponen sama seperti X ini yaitu ada 0 plus minus R sehingga untuk mencari r total maka R total akan sama dengan penjumlahan semua r0 beserta dengan Delta atau dengan kata lain akan menjadi R 01 + R 02 + R 03 + R 0 plus minus dalam kurung Delta R1 + Delta R2 ditambah Delta R 3 + Delta 4 dengan demikian R total akan menjadi = dalam kurung dua 8,4 + 4,25 + 56 + 605 + 90,75 kemudian + minus 0,1 + 0,01 + 0,001 ditambah 0,01 sehingga R total akan sama dengan 180,005 plus minus 0,1 + 21 dengan satuan Om sampai jumpa pada pertanyaan berikutnya Rangkaian resistor seri merupakan susunan beberapa resistor yang terhubung secara berurutan. Dimana salah satu terminal atau kaki resistor yang satu akan tersambung dengan kaki resistor yang lainnya. Hubungan resistor seperti ini mirip dengan rangkaian gerbong kereta api. Dua atau lebih resistor dapat dirangkai secara bersama sama baik dalam konfigurasi rangkaian seri , paralel maupun campuran dari keduanya seri paralel, sehingga menghasilkan satu nilai resistensi baru. Nilai resistensi baru yang dihasilkan dari rangkaian beberapa resistor tersebut akan mempunyai besaran yang berbeda dari nilai resistensi masing masing resistor. Nilai resistensi atau hambatan baru ini bisa menjadi lebih besar atau sebaliknya malah lebih kecil. Tujuan membentuk resistor menjadi rangkaian seri atau paralel biasanya adalah untuk mendapatkan nilai hambatan baru atau untuk menurunkan tegangan sesuai yang diinginkan. Contohnya pada sirkuit pembagi tegangan, dimana dengan menyusun beberapa resistor secara seri akan menghasilkan penurunan tegangan pada titik tertentu. Ini akan kita bahas di akhir artikel. Jika anda tertarik ingin mengetahui lebih jauh tentang rangkaian resistor seri, silahkan meneruskan membaca artikel ini lebih jauh. Rumus rangkaian seri resistorTegangan pada rangkaian seri resistorContoh soal 1Rangkaian pembagi teganganRumus pembagi teganganContoh soal resistor pembagi teganganAkhir kata Seperti telah dijelaskan di awal, beberapa resistor dikatakan terhubung secara seri apabila berada dalam satu baris dan saling sambung menyambung. Kita bisa membayangkan, sambungan resistor seri ini seperti sebuah rangkaian gerbong kereta api yang saling berkaitan sambung menyambung. Ketika rangkaian resistor seri kita hubungkan dengan sumber arus listrik, maka arus listrik akan mengalir pada setiap resistor di dalam rangkaian tersebut. Karena arus listrik tidak memiliki jalan atau jalur lain untuk mengalir selain melalui rangkaian resistor tersebut, maka besarnya aliran arus yang mengalir pada tiap resistor akan memiliki jumlah yang sama di semua titik. Perhatikan gambar rangkaian seri resistor berikut ini Pada rangkaian diatas, besar arus listrik yang mengalir pada tiap titik pada rangkaian adalah sama, yaitu sebesar 1mA, atau dapat dirumuskan sebagai berikut I_{R1} = I_{R2} = I_{R3 }= I_{AB}= 1mA Sementara nilai hambatan total dari resistor yang dirangkai secara seri adalah jumlah keseluruhan dari masing masing nilai hambatan resistor secara individu. Jadi, hambatan total pada rangkaian diatas adalah R_{total}= R_1 + R_2 + R_3 \\ R_{total}= 1K + 2k + 6K = 9K Dengan kata lain kita bisa mengganti ketiga resistor yang disusun secara seri diatas dengan menggunakan satu buah resistor dengan nilai hambatan sebesar 9 K. Resistor ini disebut sebagai resistor pengganti. Jadi kita dapat mengganti beberapa buah resistor yang terhubung secara seri dengan hanya menggunakan satu buah resistor pengganti atau resistor equivalent. Jika dua buah resistor dengan nilai hambatan yang sama dirangkai secara seri maka nilai total hambatannya adalah dua kali nilai hambatan satu resistor. Sehingga sama dengan 2R atau 3R untuk tiga transistor, dan seterusnya. Misalnya, dua buah resistor dengan nilai hambatan yang sama sebesar 50 Ohm dirangkai secara seri, maka hambatan total dari kedua resistor tersebut adalah 2 x 50 Ohm = 100 Ohm. Rumus hambatan total dari rangkaian resistor seri adalah sebagai berikut R_{Total} = R_1 + R_2 + R_3 + ... R_n Satu hal yang perlu dipahami adalah, pada konfigurasi rangkaian seri resistor, nilai hambatan total pasti lebih besar dari keseluruhan nilai hambatan resistor yang dirangkai. Tegangan pada rangkaian seri resistor Berbeda dengan arus listrik yang selalu sama di semua titik rangkaian resistor seri, tegangan memiliki aturan yang berbeda. Karena besarnya tegangan mengikuti kaidah hukum Ohm. Sehingga untuk menghitung besarnya tegangan yang ada pada tiap resistor harus menggunakan rumus Ohm, seperti ditunjukkan berikut ini Melihat contoh diatas gambar rangkaian resistor seri sebelumnya, kita bisa menghitung besar tegangan pada masing masing resistor menggunakan rumus Ohm diatas. V_{R1} = 1mA \times 1K=1V\\ V_{R1} = 1mA \times 2K=2V \\ V_{R1} = 1mA \times 6K=6V Karena itu kita bisa menyimpulkan bahwa, besar tegangan yang mengalir pada tiap resistor adalah sama dengan besar tegangan supplai yang diberikan pada rangkaian. Sehingga dapat dirumuskan V_{Total} = V_{R1} + V_{R2} + V_{R3} + ... V_{n} Contoh soal 1 Perhatikan gambar dibawah ini Hitung hambatan resistor pengganti, arus listrik dan tegangan pada tiap resistor serta besar daya pada setiap resistor ? Jawab Pertama kita hitung dulu resistor pengganti atau total hambatan yang ada pada rangkaian tersebut. Besar hambatan total dari rangkaian diatas adalah R1 + R2 + R3 = 10 + 20 + 30 = 60 Ohm. Jadi resistor pengganti untuk rangkaian diatas adalah bernilai 60 Ohm. Karena kita sudah mengetahui nilai hambatan total dari rangkaian resistor seri diatas, maka selanjutnya kita bisa menghitung besar arus listrik yang mengalir ke rangkaian. Kita bisa gunakan rumus Ohm untuk mencari nilai arus listrik yang mengalir pada rangkaian. I = \frac{V}{R} = \frac{12}{60}= 200mA Sementara total daya yang dihasilkan oleh rangkaian adalah V x I = 12 X 200mA = 2,4W. Dengan memperhatikan data hambatan tiap resistor dan supplai tegangan pada rangkaian diatas, kita dapat menghitung besar arus, tegangan dan daya P pada tiap resistor menggunakan rumus Ohm. berikut ini V = I\times R \\ P = V\times I Dan hasilnya bisa kita buat dalam bentuk tabel di bawah ini HambatanArus listrikTeganganDayaR1 = 10 Ohm200mA2V0,4WR2 = 20 Ohm200mA4V0,8WR3 = 30 Ohm200mA6V1,2WRT = 60 Ohm200mA12V2,4W Rangkaian pembagi tegangan Karena tiap resistor yang terhubung secara seri dapat menghasilkan besaran tegangan yang berbeda beda, maka konfigurasi rangkaian resistor seperti ini sering dimanfaatkan untuk membuat rangkaian pembagi tegangan. Sehingga kita bisa mendapatkan penurunan tegangan yang diinginkan dengan cara mengatur nilai hambatan resistor yang digunakan. Seperti yang kita lihat pada contoh diatas, dimana tegangan supplai 12V yang melintasi setiap resistor akan menghasilkan penurunan tegangan yang berbeda beda pada tiap resistor. Sementara arus listrik yang mengalir pada tiap resistor memiliki besar yang sama di semua titik sambungan. Jadi, nilai hambatan resistor yang lebih besar akan menghasilkan penurunan tegangan yang lebih besar. Sebaliknya nilai hambatan resistor yang lebih kecil akan menghasilkan penurunan tegangan yang lebih kecil juga. Sementara jumlah arus yang mengalir adalah sama di semua titik sambungan. Hal ini akan sesuai dengan hukum tegangan kirchoff yang menyatakan bahwa, tegangan supplai yang mengalir pada suatu rangkaian tertutup besarnya akan sama dengan jumlah semua penurunan tegangan di sekitar rangkaian. Rumus pembagi tegangan Dengan menerapkan aturan pembagi tegangan, kita bisa mendapatkan penurunan tegangan yang proporsional yang sesuai dengan kebutuhan. Kita bisa menentukan besar resistensi resistor untuk mendapatkan penurunan tegangan yang diinginkan melalui rangkaian resistor seri. Di bawah ini merupakan contoh sirkuit pembagi tegangan yang terdiri dari dua buah resistor. Bentuk sirkuit pembagi tegangan seperti ini sering ditemukan pada rangkaian pemberi bias basis transistor. Dua buah resistor R1 dan R2 dirangkai secara seri dan akan dilintasi oleh tegangan supplai Vin. Tegangan output diambil dari sambungan R1 dan R2 . Besar tegangan output ini dapat dihitung menggunakan rumus pembagi tegangan berikut ini V_{out}= V_{Vin} \left \frac{R_2}{R_1 + R_2} \right Sementara total tegangan supplai dihitung dengan rumus sebagai berikut Semakin banyak resistor yang kita rangkai dengan beragam nilai hambatan yang berbeda, maka akan menghasilkan lebih banyak penurunan tegangan yang beragam. Dimana besar penurunan tegangan pada masing masing resistor mengikuti aturan hukum Ohm R x I . Kita bisa saja mempunyai rangkaian pembagi tegangan yang terdiri dari beberapa resistor. Rumus pembagi tegangan diatas pun masih dapat kita gunakan untuk mengetahui besar tegangan pada titik tertentu di dalam rangkaian. Pada rangkaian diatas, kita bisa menghitung tegangan pada titik AB dengan menggunakan rumus pembagi tegangan berikut ini V_{AB} = V_{R3} = V_S\left \frac{R_3}{R_1 + R_2 + R_3 + R_4} \right \\ V_{AB}= 10\left \frac{30}{10 + 20 + 30 + 40}\right \\ V_{AB}=10\times\frac{30}{90} = 10\times = 3V Contoh soal resistor pembagi tegangan Perhatikan gambar rangkaian di bawah. Hitung Besar tegangan pada titik XY jika resistor RL tidak terhubung ?Besar tegangan pada titik XY jika resistor RL terhubung ? Jawab. 1. Besar tegangan pada titik XY tanpa resistor RL terhubung adalah R_{X-Y} = 20 \\ V_{out} = V_{in} \times \frac{R2}{R_1 + R_2} \\ V_{out}=12V \times \frac{20}{20 + 20}= 6V 2. Besar tegangan pada titik XY dengan resistor RL terhubung adalah R_{X-Y} = 10 \\ V_{out} = V_{in}\times \frac{R_2}{R_1 + R_2 }\\ V_{out} = 12V \times\frac{20}{20 + 10} = 4V Seperti yang kita lihat, saat resistor RL tidak terhubung dengan titik X Y, besar tegangan output adalah 6 V. Sementara ketika resistor RL dihubungkan dengan titik X Y maka besar tegangan pada titik output adalah 4 V. Perbedaan besar tegangan output terjadi karena resistor R2 dirangkai secara paralel dengan resistor RL, sehingga terjadi penurunan tegangan yang tidak sama ketika R2 berdiri sendiri tidak diparalel dengan RL. Akibat adanya resistor beban RL yang terhubung dengan titik XY menyebabkan perubahan tegangan output yang dihasilkan. Karena pada dasarnya tegangan output ditentukan oleh perbandingan hambatan R1 dan R2. Namun karena RL merupakan resistor beban, maka impedansi RL akan meningkat menjadi tidak terhingga sehingga mengakibatkan perbandingan tegangan output dan input menjadi tidak terpengaruh oleh penambahan beban. Semakin tinggi impedansi beban, maka akan semakin kecil efek pembebanan pada output. Efek pengurangan level sinyal atau tegangan ini disebut sebagai atenuasi. Karena itu kita harus cermat dalam membuat sirkuit pembagi tegangan. Sehingga bisa didapatkan pengurangan tegangan stabil yang diinginkan. Akhir kata Demikian penjelasan tentang rangkaian resistor seri dan rangkaian pembagi tegangan yang merupakan contoh penggunaan dari konfigurasi rangkaian seri ini. Hal yang harus diingat pada konfigurasi rangkaian seri pada resistor adalah, nilai hambatan total yang dihasilkan pasti akan lebih besar dari nilai individu setiap resistor yang dirangkai. Resistor dikatakan terhubung secara seri ketika mereka dirangkai bersama dalam satu baris sehingga arus umum mengalir melalui mereka. Resistor individu dapat dihubungkan bersama baik dalam koneksi seri, koneksi paralel atau kombinasi seri dan paralel, untuk menghasilkan jaringan resistor yang lebih kompleks yang resistansi setara adalah kombinasi matematika dari masing-masing resistor yang terhubung bersama. Sebuah resistor bukan hanya komponen elektronik dasar yang dapat digunakan untuk mengubah tegangan menjadi arus atau arus menjadi tegangan, tetapi dengan menyesuaikan nilainya dengan benar, besar yang berbeda dapat ditempatkan pada arus yang dikonversi dan/atau tegangan yang memungkinkannya. untuk digunakan dalam rangkaian dan aplikasi referensi tegangan. Resistor dalam jaringan seri atau rumit dapat diganti dengan satu resistor ekuivalen tunggal, REQ atau impedansi, ZEQ dan tidak peduli apa kombinasi atau kompleksitas jaringan resistor, semua resistor mematuhi aturan dasar yang sama seperti yang didefinisikan oleh Hukum Ohm dan Hukum Rangkaian Kirchoff. Resistor Dalam Seri Resistor dikatakan terhubung dalam "Seri", ketika mereka dirangkai bersama dalam satu baris. Karena semua arus yang mengalir melalui resistor pertama tidak memiliki cara lain untuk pergi, ia juga harus melewati resistor kedua dan ketiga dan seterusnya. Kemudian, resistor dalam rangkaian seri memiliki Arus Bersama yang mengalir melalui mereka sebagai arus yang mengalir melalui satu resistor juga harus mengalir melalui yang lain karena hanya dapat mengambil satu jalur. Maka jumlah arus yang mengalir melalui serangkaian resistor dalam seri akan sama di semua titik dalam jaringan resistor seri. Sebagai contoh IR1 = IR2 = IR3 = IAB =1mA Dalam contoh berikut, resistor R1, R2 dan R3 semuanya dihubungkan bersama secara seri antara titik A dan B dengan arus yang sama, saya mengalir melalui mereka. Rangkaian Resistor dalam Seri Sebagai resistor dihubungkan bersama dalam seri berlalu saat yang sama melalui masing-masing resistor dalam rantai dan resistansi total, RT dari rangkaian harus sama dengan jumlah dari semua resistor individu ditambahkan bersama-sama. Itu adalah RT = R1 + R2 + R3 dan dengan mengambil nilai-nilai individual dari resistor dalam contoh sederhana kami di atas, total resistansi yang setara, maka REQ diberikan sebagai REQ = R1 + R2 + R3 = 1k + 2k + 6k = 9k Jadi kita melihat bahwa kita dapat mengganti ketiga resistor individual di atas hanya dengan satu resistor β€œsetara” tunggal yang akan memiliki nilai 9k. Di mana empat, lima atau bahkan lebih resistor semua terhubung bersama dalam rangkaian seri, ekuivalen atau total resistansi dari rangkaian, RT akan tetap menjadi jumlah dari semua resistor individu yang terhubung bersama-sama dan resistor selanjutnya ditambahkan ke seri, lebih besar resistansi setara tidak peduli berapa nilainya. Resistansi total ini umumnya dikenal sebagai Resistansi Ekuivalen setara dan dapat didefinisikan sebagai; "Nilai resistansi tunggal yang dapat menggantikan sejumlah resistor secara seri tanpa mengubah nilai arus atau tegangan dalam rangkaian". Maka persamaan yang diberikan untuk menghitung resistansi total dari rangkaian saat menghubungkan bersama resistor secara seri diberikan sebagai Persamaan Resistor Seri RTotal = R1 + R2 + R3 +….. Rn dst. Perhatikan kemudian bahwa resistansi total atau setara, RT memiliki efek yang sama di rangkaian sebagai kombinasi asli dari resistor karena merupakan jumlah aljabar dari resistansi individu. Jika dua resistansi atau impedansi dalam seri adalah sama dan dari nilai yang sama, maka resistansi total atau setara, RT sama dengan dua kali nilai satu resistor. Itu sama dengan 2R dan untuk tiga resistor sama dalam seri, 3R, dll. Jika dua resistor atau impedansi seri tidak sama dan nilai-nilai yang berbeda, maka resistansi total atau setara, RT adalah sama dengan jumlah matematika dari dua resistansi. Itu sama dengan R1 + R2. Jika tiga atau lebih resistor yang tidak sama atau sama dihubungkan secara seri maka resistansi yang setara adalah R1 + R2 + R3 +…, dll. Satu poin penting untuk diingat tentang resistor di jaringan seri untuk memeriksa apakah matematika Anda benar. Resistansi Total RT dari dua atau lebih resistor yang dihubungkan bersama dalam seri akan selalu LEBIH BESAR dari nilai resistor terbesar dalam deretan. Dalam contoh kami di atas RT = 9k di mana sebagai nilai resistor terbesar hanya 6k. Tegangan Resistor Seri Tegangan di setiap resistor yang terhubung dalam seri mengikuti aturan yang berbeda dengan yang ada pada arus seri. Kita tahu dari rangkaian di atas bahwa total tegangan supply melintasi resistor sama dengan jumlah perbedaan potensial pada R1, R2 dan R3, VAB = VR1 + VR2 + VR3 = 9V. Dengan menggunakan Hukum Ohm, tegangan pada masing-masing resistor dapat dihitung sebagai Tegangan melintasi R1 = IR1 = 1mA x 1k = 1V Tegangan melintasi R2 = IR2 = 1mA x 2k = 2V Tegangan melintasi R3 = IR3 = 1mA x 6k = 6V memberikan tegangan total VAB dari 1V + 2V + 6V = 9V yang sama dengan nilai tegangan supply. Kemudian jumlah dari perbedaan potensial di resistor sama dengan total perbedaan potensial di seluruh kombinasi dan dalam contoh kita ini adalah 9V. Persamaan yang diberikan untuk menghitung tegangan total dalam rangkaian seri yang merupakan jumlah dari semua tegangan individu yang ditambahkan bersama diberikan sebagai VTotal = VR1 + VR2 + VR3 +….. VN Kemudian jaringan resistor seri juga dapat dianggap sebagai "pembagi tegangan" dan rangkaian resistor seri yang memiliki komponen resistif N akan memiliki tegangan N-berbeda di atasnya sambil mempertahankan arus yang sama. Dengan menggunakan Hukum Ohm, baik tegangan, arus atau resistansi dari rangkaian seri yang terhubung dapat dengan mudah ditemukan dan resistor dari rangkaian seri dapat dipertukarkan tanpa mempengaruhi resistansi total, arus, atau daya ke masing-masing resistor. Contoh Resistor dalam Seri Dengan menggunakan Hukum Ohm, hitung resistansi seri yang setara, arus seri, penurunan tegangan, dan daya untuk setiap resistor di resistor berikut di rangkaian seri. Semua data dapat ditemukan dengan menggunakan Hukum Ohm, dan untuk membuat perhitungan sedikit lebih mudah, kami dapat menyajikan data ini dalam bentuk tabel. Resistansi Arus Tegangan Daya R!1 = 10 I1 = 200mA V1 = 2V P1 = R2 = 20 I2 = 200mA V2 = 4V P2 = R3 = 30 I3 = 200mA V3 = 6V P3 = RT = 60 IT = 200mA VS = 12V PT = Kemudian untuk rangkaian di atas, RT = 60, IT = 200mA, VS = 12V dan PT = Rangkaian Pembagi Tegangan Kita dapat melihat dari contoh di atas, bahwa meskipun tegangan supply diberikan sebagai 12 volt, tegangan yang berbeda, atau penurunan tegangan, muncul di setiap resistor dalam jaringan seri. Dengan menghubungkan resistor secara seri seperti diatas pada satu supply DC memiliki satu keuntungan besar, yaitu tegangan yang berbeda muncul di setiap resistor yang menghasilkan rangkaian yang sangat berguna yang disebut Jaringan Pembagi Tegangan. Rangkaian sederhana ini membagi tegangan supply secara proporsional di setiap resistor dalam rantai seri dengan jumlah penurunan tegangan yang ditentukan oleh nilai resistor dan seperti yang kita ketahui sekarang, arus melalui rangkaian resistor seri adalah umum untuk semua resistor. Jadi resistansi yang lebih besar akan memiliki drop tegangan yang lebih besar di atasnya, sedangkan resistansi yang lebih kecil akan memiliki drop tegangan yang lebih kecil di atasnya. Rangkaian resistif seri yang ditunjukkan di atas membentuk jaringan pembagi tegangan sederhana yaitu tiga tegangan 2V, 4V dan 6V dihasilkan dari supply 12V tunggal. Hukum Kirchoff 2 -Tegangan menyatakan bahwa "tegangan supply dalam rangkaian tertutup sama dengan jumlah semua penurunan tegangan I*R di sekitar rangkaian" dan ini dapat digunakan untuk efek yang baik. Aturan Pembagi Tegangan, memungkinkan kita untuk menggunakan efek resistansi proporsionalitas untuk menghitung beda potensial pada setiap resistansi terlepas dari arus yang mengalir melalui rangkaian seri. "rangkaian pembagi tegangan" tipikal ditunjukkan di bawah ini. Jaringan Pembagi Tegangan Rangkaian yang ditampilkan hanya terdiri dari dua resistor, R1 dan R2 yang dihubungkan bersama secara seri pada tegangan supply Vin. Satu sisi tegangan catu daya terhubung ke resistor, R1, dan output tegangan, Vout diambil dari resistor R2. Nilai tegangan output ini diberikan oleh rumus yang sesuai. Jika lebih banyak resistor dihubungkan secara seri ke rangkaian, maka tegangan yang berbeda akan muncul di masing-masing resistor secara bergantian berkaitan dengan nilai resistansi masing-masing R Hukum Ohm I*R yang memberikan titik tegangan yang berbeda tetapi lebih kecil dari satu supply tunggal. Jadi jika kita memiliki tiga atau lebih resistansi dalam rantai seri, kita masih bisa menggunakan rumus pembagi potensial yang sudah kita kenal untuk menemukan penurunan tegangan di masing-masing. Pertimbangkan rangkaian di bawah ini. Rangkaian pembagi potensial di atas menunjukkan empat resistansi dihubungkan bersama adalah seri. Penurunan tegangan melintasi titik A dan B dapat dihitung menggunakan rumus pembagi potensial sebagai berikut Kita juga dapat menerapkan ide yang sama untuk sekelompok resistor dalam rantai seri. Sebagai contoh jika kita ingin menemukan penurunan tegangan di kedua R2 dan R3 bersama-sama kita akan mengganti nilainya di pembilang atas rumus dan dalam hal ini jawaban yang dihasilkan akan memberi kita 5 volt 2V + 3V. Dalam contoh yang sangat sederhana ini tegangan bekerja dengan sangat rapi sebagai drop tegangan resistor sebanding dengan resistansi total, dan sebagai resistansi total, RT dalam contoh ini adalah sama dengan 100 atau 100%, resistor R1 adalah 10% dari RT, sehingga 10% dari sumber tegangan VS akan muncul di atasnya, 20% dari VS di seluruh resistor R2, 30% di seluruh resistor R3, dan 40% dari tegangan supply VS di resistor R4. Penerapan hukum Kirchoff 2 - tegangan KVL di sekitar jalur loop tertutup menegaskan hal ini. Sekarang mari kita anggap kita ingin menggunakan dua rangkaian pembagi potensial resistor di atas untuk menghasilkan tegangan yang lebih kecil dari tegangan supply yang lebih besar untuk memberi daya pada rangkaian elektronik eksternal. Misalkan kita memiliki supply 12V DC dan rangkaian kita yang memiliki impedansi 50 hanya membutuhkan supply 6V, setengah dari tegangan. Menghubungkan dua resistor bernilai sama, masing-masing katakanlah 50, bersama-sama sebagai jaringan pembagi potensial di 12V akan melakukan ini dengan sangat baik sampai kita menghubungkan rangkaian beban ke jaringan. Hal ini karena efek pembebanan dari resistor RL terhubung secara paralel di R2 mengubah rasio kedua resistansi seri mengubah tegangan drop mereka dan ini ditunjukkan di bawah ini. Contoh Resistor dalam Seri Hitung turun tegangan di X dan Y a Tanpa RL terhubung b Dengan RL terhubung Seperti yang Anda lihat dari atas, tegangan output Vout tanpa beban resistor terhubung memberi kita tegangan output yang diperlukan dari 6V tapi tegangan output yang sama pada Vout saat beban terhubung turun hanya 4V, Resistor terhubung Paralel. Kemudian kita dapat melihat bahwa jaringan pembagi tegangan yang dimuat mengubah tegangan output-nya sebagai akibat dari efek pembebanan ini, karena tegangan output Vout ditentukan oleh rasio R1 sampai R2. Namun, sebagai resistansi beban, R L meningkat menuju tak terhingga ∞ memuat ini efek mengurangi dan rasio tegangan Vout/Vs menjadi tidak terpengaruh oleh penambahan beban pada output. Maka semakin tinggi impedansi beban semakin sedikit efek pembebanan pada output. Efek mengurangi level sinyal atau tegangan dikenal sebagai Atenuasi pelemahan sehingga harus berhati-hati saat menggunakan jaringan pembagi tegangan. Efek pemuatan ini dapat dikompensasi dengan menggunakan potensiometer alih-alih resistor nilai tetap dan disesuaikan. Metode ini juga mengkompensasi pembagi potensial untuk toleransi yang bervariasi dalam konstruksi resistor. Sebuah variabel resistor, potensiometer atau pot seperti yang lebih umum disebut, adalah contoh yang baik dari pembagi tegangan multi-resistor dalam satu paket karena dapat dianggap sebagai ribuan mini-resistor secara seri. Di sini tegangan tetap diterapkan di dua koneksi tetap luar dan tegangan output variabel diambil dari terminal penghapus. Pot multi-putaran memungkinkan kontrol tegangan output yang lebih akurat. Rangkaian Pembagi Tegangan adalah cara paling sederhana menghasilkan tegangan yang lebih rendah dari tegangan yang lebih tinggi, dan mekanisme operasi dasar dari potensiometer. Selain digunakan untuk menghitung tegangan supply yang lebih rendah, rumus pembagi tegangan juga dapat digunakan dalam analisis rangkaian resistif yang lebih kompleks yang mengandung cabang seri dan paralel. Rumus pembagi tegangan atau potensial dapat digunakan untuk menentukan penurunan tegangan di sekitar jaringan DC tertutup atau sebagai bagian dari berbagai hukum analisis rangkaian seperti teorema Kirchhoff atau teorema Thevenin. Aplikasi Resistor Seri Kita telah melihat bahwa Resistor dalam Seri dapat digunakan untuk menghasilkan tegangan yang berbeda di seluruh mereka sendiri dan jenis jaringan resistor ini sangat berguna untuk menghasilkan jaringan pembagi tegangan. Jika kita mengganti salah satu resistor dalam rangkaian pembagi tegangan di atas dengan Sensor seperti Termistor, Resistor bergantung cahaya LDR atau bahkan Sakelar, kita dapat mengubah kuantitas analog yang dirasa menjadi sinyal listrik yang cocok yang mampu menjadi diukur. Sebagai contoh, rangkaian Termistor berikut memiliki resistansi 10K pada 25Β°C dan resistansi 100 pada 100Β°C. Hitung tegangan output Vout untuk kedua suhu. Rangkaian Termistor Pada 25Β°C Pada 100Β°C Jadi dengan mengubah tetap 1K resistor, R2 dalam rangkaian sederhana kami di atas untuk variabel resistor atau potensiometer, tegangan output set point tertentu dapat diperoleh pada rentang temperatur yang lebih luas. Ringkasan Resistor dalam Seri Jadi untuk meringkas. Ketika dua atau lebih resistor dihubungkan bersama ujung ke ujung dalam satu cabang tunggal, resistor dikatakan dihubungkan bersama secara seri. Resistor dalam Seri membawa arus yang sama, tetapi penurunan tegangan pada mereka tidak sama dengan nilai resistansi masing-masing akan menciptakan penurunan tegangan yang berbeda di setiap resistor sebagaimana ditentukan oleh Hukum Ohm V = I*R . Kemudian rangkaian seri adalah pembagi tegangan. Dalam sebuah jaringan resistor seri resistor individu menambahkan bersama-sama untuk memberikan resistansi setara, RT dari kombinasi seri. Resistor dalam rangkaian seri dapat dipertukarkan tanpa memengaruhi resistansi total, arus, atau daya untuk setiap resistor atau rangkaian. Dalam tutorial berikutnya tentang Resistor, kita akan melihat menghubungkan resistor bersama secara paralel dan menunjukkan bahwa resistansi total adalah jumlah resiprokal dari semua resistor yang ditambahkan bersama-sama dan bahwa tegangan umum untuk Rangkaian Resistor Paralel. Jakarta Apa itu resistor? Memahami resistor adalah pembatas arus listrik yang masuk dalam sebuah rangkaian. Dalam modul berjudul Rangkaian Arus Bolak-Balik Resistor, Induktor, dan Kapasitor Fisika Kelas 12 yang diterbitkan Ruang Guru, sebuah resistor akan bekerja dengan dialiri arus bolak-balik. β€œSebuah resistor akan dialiri arus bolak-balik ketika dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik. Fungsi rangkaian resistor dalam arus bolak-balik ialah untuk menurunkan potensial listrik dalam rangkaian,” dijelaskan. Cara Menghitung Resistor, Bisa Melalui Komponen Axial dan Chip Macam Resistor dan Fungsinya Sebagai Komponen Elektronika Fungsi Resistor dalam Kelistrikan, Pahami Tujuan dan Dayanya Ada dua macam susunan resistor yang perlu diketahui, ini memengaruhi cara menghitung resistor. Dalam modul berjudul Kumpulan Soal dan Pembahasan Susunan Resistor yang diterbitkan laman resmi bahan belajar sekolah berbasis teknologi di Edutafsi, susunan resistor paralel adalah berguna memperkecil hambatan pada suatu rangkaian. Sementara susunan seri adalah memiliki fungsi memperbesar hambatan pada suatu rangkaian. Berikut ulas lebih mendalam tentang cara menghitung resistor paralel dan seri, lengkap rumus, contoh soal, dan pembahasannya, Senin 24/1/2022.Pemenang nobel Fisika, Didier Queloz menyatakan bahwa manusia dapat bertemu dengan alien 30 tahun lagi. Ini berdasarkan penelitian mengenai adanya kehidupan di luar tata surya, yang disebut Belajar Credit menghitung resistor paralel adalah harus memahami kegunaan susunannya. Susunan resistor paralel adalah kuat arus di ujung hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah arus yang melalui tiap-tiap komponen. Susunan paralel adalah pembagi arus. Dalam modul berjudul Kumpulan Soal dan Pembahasan Susunan Resistor yang diterbitkan laman resmi bahan belajar sekolah berbasis teknologi di Edutafsi, rumus cara menghitung resistor paralel adalah 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 Resistor susunan paralel adalah berguna memperkecil hambatan pada suatu rangkaian. Susunan paralel adalah besar tegangan ujung tiap komponennya sama. Susunan paralel adalah arus terbagi-bagi sesuai besar hambatan pada masing-masing Soal dan Pembahasan Cara Menghitung Resistor ParalelCara menghitung resistor paralel adalah dilakukan dengan mengikuti rumus yang sudah dipaparkan sebelumnya. Masih melansir sumber modul belajar yang sama, ini contoh soal dan pembahasan cara menghitung resistor paralel 1. Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 8 , 6 , dan 4 disusun secara paralel. Tentukan besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut. Diketahui R1 = 8 ; R2 = 6 ; R3 = 4. Cara menghitung resistor paralel 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 β‡’ 1/Rp = 1/8 + 1/6 + 1/4 β‡’ 1/Rp = 3 + 4 + 6 / 24 β‡’ 1/Rp = 13/24 β‡’ Rp = 24/13 β‡’ Rp = 1,84 Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 1,84 . 2. Jika suatu rangkaian yang terdiri dari tiga buah resistor yang disusun secara paralel dialiri listrik sebesar 6 A, maka tentukanlah besar teggangan pada tiap resistor jika masing-masing memiliki hambatan 2 , 4 dan 6 . Diketahui R1 = 2 ; R2 = 4 ; R3 = 6 ; I = 6 A. Cara menghitung resistor paralel 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 β‡’ 1/Rp = 1/2 + 1/4 + 1/6 β‡’ 1/Rp = 6 + 3 + 2 / 12 β‡’ 1/Rp = 11/12 β‡’ Rp = 12/11 β‡’ Rp = 1,09 V = I Rp β‡’ V = 6 1,09 β‡’ V = 6,54 volt. Pada susunan paralel, besar tegangan pada tiap-tiap komponen sama dengan sumber tegangan, maka besar tegangan pada masing-masing resistor adalah 6,54 Menghitung Resistor SeriIlustrasi Belajar Secara Online Credit menghitung resistor seri adalah harus memahami kegunaan susunannya. Susunan resistor seri adalah terbagi-bagi sesuai dengan besar hambatan pada masing-masing resistor. Susunan seri adalah pembagi tegangan. Dalam modul berjudul Kumpulan Soal dan Pembahasan Susunan Resistor yang diterbitkan laman resmi bahan belajar sekolah berbasis teknologi di Edutafsi, rumus cara menghitung resistor seri adalah Rs = R1 + R2 + R3 Resistor susunan seri adalah berguna memperbesar hambatan pada suatu rangkaian. Susunan seri adalah besar hambatan pengganti seri setara dengan jumlah dari tiap hambatan yang digunakan. Susunan seri adalah memiliki tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap penghambat. Kuat arus pada tiap penghambat sama, yakni sama dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti Soal dan Pembahasan Cara Menghitung Resistor SeriCara menghitung resistor seri adalah dilakukan dengan mengikuti rumus yang sudah dipaparkan sebelumnya. Masih melansir sumber modul belajar yang sama, ini contoh soal dan pembahasan cara menghitung resistor seri 1. Dua buah resistor masing-masing 2 dan 10 dihubungkan secara seri kemudian dirangkaikan secara paralel dengan dua buah resistor lainnya yang disusun seri. Kedua resistor tersebut masing-masing 4 dan 8 . Tentukanlah hambatan total atau hambatan pengganti pada rangkaian tersebut. Diketahui R1 = 2 ; R2 = 10 ; R3 = 4; R4 = 8. Cara menghitung resistor seri Rs1 = R1 + R2 β‡’ Rs1 = 2 + 10 β‡’ Rs1 = 12 Rs2 = R3 + R4 β‡’ Rs2 = 4 + 8 β‡’ Rs2 = 12 1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2 β‡’ 1/Rp = 1/12+ 1/12 β‡’ 1/Rp = 2/12 β‡’ Rp = 12/2 β‡’ Rp = 6 Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 6 . 2. Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 10 , 8 , dan 4 disusun secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan, maka tentukanlah besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut. Diketahui R1 = 10 ; R2 = 8 ; R3 = 4. Cara menghitung resistor seri Rs = R1 + R2 + R3 β‡’ Rs = 10 + 8 + 4 β‡’ Rs = 22 Jadi, besar hambatan total atau hambatan pengganti adalah 22 . 3. Dua buah resistor disusun seri dan dihubungkan dengan seumber tegangan 10 volt. Jika hambatan masing-masing resistor tersebut adalah 2 dan 10 , maka tentukanlah kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut. Diketahui R1 = 2 ; R2 = 10 ; V = 10 volt. Cara menghitung resistor seri Rs = R1 + R2 β‡’ Rs = 2 + 10 β‡’ Rs = 12 I = V/Rs β‡’ I = 10/12 β‡’ I = 0,83 A. Jadi arus yang mengalir pada rangkaian itu adalah 0,83 A.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

empat resistor dihubungkan secara seri